Cara Mencegah Anemia Defisiensi Besi Guna Indonesia Sehat di Masa Depan

Cara mencegah anemia defisiensi besi adalah dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi.
gambar sayur dan buah
 
Nutrisi sangat berperan penting bagi tumbuh kembang kita. Salah satu nutrisi yang penting bagi manusia adalah zat besi. Kekurangan zat besi  dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. 

Anemia defisiensi besi adalah suatu keadaan dimana seseorang kekurangan sel darah merah karena kurangnya jumlah zat besi di dalam tubuhnya.

Gejala Anemia Defisiensi Besi 

Beberapa gejala anemia defisiensi besi adalah sebagai berikut:
  1. Kelopak mata pucat
  2. Sakit kepala
  3. Kulit pucat
  4. Tekanan darah rendah
  5. Napas cepat/sesak napas
  6. Nadi berdenyut dengan cepat
  7. Kelemahan otot
  8. Pembesaran limpa
Bagi ibu hamil gejala anemia defisiensi besi ini perlu diperhatikan dengan saksama, karena apabila dalam masa kehamilan ternyata si ibu mengalami anemia defisiensi besi, akibatnya  si bayi juga akan kekurangan zat besi. 

Hal ini dapat berakibat pada bayi yang akan mengalami stunting (kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama). 

Anemia Defisiensi Besi pada Anak 

Menurut Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesian Nutrition Asociation dalam Webinar “Peran Nutrisi dalam Tantangan Kesehatan Lintas Generasi” yang disiarkan Youtube “Nutrisi Untuk Bangsa” anemia pada anak dapat dibagi menjadi tiga kriteria.
  1. Anemia ringan pada anak usia 6-59 bulan adalah kisaran 10,0-10,9 mg/dl, anemia sedang kisaran 7,0-9,9 mg/dl, dan anemia berat <7,0 mg/dl. Sedangkan kebutuhan sel darah merah pada usia ini adalah 11 mg/dl.
  2. Anemia ringan pada anak usia 5-11 tahun adalah kisaran 11,0-11,4 mg/dl, anemia sedang kisaran 8,0-10,9 mg/dl, dan anemia berat <8,0 mg/dl. Sedangkan kebutuhan sel darah merah pada usia ini adalah 11,5 mg/dl.
  3. Anemia ringan pada anak usia 12-14 tahun adalah 11,0-11,9 mg/dl, anemia sedang kisaran 8,0-10,9 mg/dl, dan anemia berat <8,0 mg/dl. Sedangkan kebutuhan sel darah merah pada usia ini adalah 12 mg/dl.

Gejala Anemia Defisiensi Besi pada Anak

Gejala anemia defisiensi besi pada anak-anak adalah sebagai berikut:
  1. Rewel
  2. Lemas
  3. Pusing
  4. Tidak nafsu makan
  5. Gangguan konsentrasi
  6. Gangguan pertumbuhan
  7. Cenderung mengantuk
  8. Tidak aktif  bergerak
Apabila anak anda muncul gejala seperti di atas, cepatlah dibawa ke dokter untuk mendapat perawatan dan saran pengasuhan anak dari dokter. Karena anemia defisiensi besi pada anak dapat berdampak panjang. 

Antara lain dampak panjangnya yaitu daya tahan tubuh menurun, tubuh tidak fit, prestasi di sekolah dan hal lain menurun, kinerja dalam mengerjakan sesuatu menurun, dan ancaman terinfeksi berbagai virus dan bakteri menjadi meningkat. Alangkah lebih baik lagi, setelah dibawa ke dokter. Si anak juga diharuskan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi.

Cara Mencegah Anemia Defisiensi Besi

Apabila kamu mengalami gejala anemia defisiensi besi seperti yang dijelaskan di atas. Maka untuk mencegahnya lebih baik kamu segera memperbaiki pola makan dengan menambah porsi sumber zat besi di menu makanmu. 

Sebelum itu, perlu diketahui bahwasanya zat besi itu ada dua jenis, yaitu zat besi heme dan zat besi nonheme. Zat besi heme adalah zat besi yang terkandung dalam protein hewani. Zat besi heme lebih mudah diserap oleh tubuh kita. Beberapa makanan yang mengandung zat besi heme adalah telur, daging sapi, dan ikan. 

Sedangkan zat besi nonheme adalah zat besi yang berasal dari makanan nabati (tumbuhan). Berbeda dengan zat besi heme yang mudah diserap tubuh, zat besi nonheme lebih sulit untuk diserap oleh tubuh kita, sehingga untuk meningkatkan penyerapan zat besi nonheme diperlukan bantuan asam askorbat atau vitamin c yang dapat kita peroleh dari berbagai macam sumber. 

Beberapa makanan yang mengandung zat besi nonheme adalah kulit kentang, daun bayam, jagung, kangkung, chard, buah aprikot, buah bit hijau, buah jeruk, dan buah prune. Zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi antara lain adalah kafein, tanin, oksalat, fitat, yang terdapat dalam produk-produk kacang kedelai, teh, dan kopi. 

Danone Indonesia Peduli Nutrisi Anak Indonesia

Aqua, Vit, Mizone, Lactamil, SGM, Bebelac, Nutrilion, dan Nutrinidrink adalah merk-merk yang pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita sebagai warga Indonesia. Mulai dari merk air mineral, susu pertumbuhan, susu ibu hamil, dan minuman energi.

Di balik besarnya merk-merk tersebut, tentunya ada perusahaan yang memproduksinya. Perusahaan itu bernama Danone Indonesia. Danone Indonesia merupakan salah satu perusahaan di bawah Danone Grup yang berpusat di Prancis. Sejarah Danone Indonesia bermula sejak tahun 1954 ketika Pemerintah Indonesia dan PBB mendirikan NV Saridele (yang kemudian berubah nama menjadi PN Sari Husada) di Yogyakarta. Hingga besar seperti sekarang. 

Sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman nutrisi, Danone Indonesia tidak hanya memikirkan kepentingan bisnis saja. Tetapi juga memedulikan keberlangsungan alam. Dengan visi yang mereka usung yaitu “Satu Planet Satu Kesehatan”. Dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh Danone, selain pertimbangan bisnis mereka juga memikirkan kesehatan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat dunia. 

Beberapa program yang dilakukan Danone Indonesia dalam rangka membantu memperbaiki nutrisi anak Indonesia yaitu Isi Piringku, AMIR, Aksi Cegah Stunting, dan Warung Anak Sehat. Isi Piringku merupakan program untuk mempromosikan gizi seimbang dan gaya hidup sehat untuk anak usia 4-6 tahun melalui guru dan orang tua. 

AMIR (Ayo Minum Air) merupakan program kolaboratif yang bertujuan untuk meningkatkan kebiasaan minum 7-8 gelas air per hari bagi anak sekolah. Aksi Cegah Stunting merupakan program yang bekerjasama dengan FKUI dan Kementerian Desa yang fokus pada perbaikan sistem rujukan bagi gizi buruk dan penguatan peran faslitas kesehatan, serta memprioritaskan intervensi gizi khusus bagi mereka yang berisiko tinggi mengalami stunting. 

Kemudian program Warung Anak Sehat yang memberdayakan ibu-ibu kantin di sekolah untuk bisa menyediakan tempat yang bersih dan makanan yang dihidangkan sehat untuk anak-anak. Itulah beberapa langkah yang dilakukan Danone Indonesia dalam rangka memperbaiki nutrisi anak Indonesia.

Perbaikan nutrisi anak di Indonesia yang bertujuan mengurangi angka stunting yang disebabkan oleh anemia defisiensi besi dapat diatasi bersama-sama oleh seluruh pemangku kebijakan dengan melibatkan berbagai elemen bangsa. Salah satunya adalah pihak swasta yang memiliki produk-produk kaya akan nutrisi. Sehingga selain mewujudkan Indonesia Emas 2045, kita juga harus bisa mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih sehat dan kuat. 

Sumber Ilustrasi: Freepik.com
Saya adalah seorang mahasiswa

Post a Comment

© Pucuk Merah. All rights reserved. Developed by Jago Desain