Perkembangan bisnis kuliner dari tahun ke tahun sangat menjanjikan. Walaupun di tahun 2020 bisnis ini terkena dampak Covid-19 sampai terseok-seok. Tetapi perjalanan ke depanya sangatlah menggiurkan. Hal ini bisa kita lihat dari tren kuliner di Indonesia yang selalu berubah setiap tahunya. Beda tahun beda tren kulinernya dan selalu berkembang.
Bahkan menurut Adhi S. Lukman selaku Ketua Umum Asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) bisnis kuliner memiliki prospek yang bagus. Hal itu disebabkan bisnis kuliner yang masih bisa tumbuh 0,22 persen di tengah kontraksi ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 sebesar 5,32 persen (Bisnis.com/25/11/2020). Berkembangnya dunia kuliner terutama restoran juga didukung budaya masyarakat Indonesia yang lebih suka nongkrong dan makan bersama dengan penyajian yang cepat seperti restoran.
Sayangnya, para pengusaha dan pengelola ketika membuka restoran sering kali faktor ekologi tidak perhatikan dengan serius karena menganggap restoran tidak terlalu berpengaruh dengan keberlangsungan lingkungan. Padahal anggapan ini salah besar dan perlu sentuhan generasi milenial untuk membuat perubahan positif.
Limbah Restoran
Limbah yang dihasilkan dari restoran perlu diperhatikan betul oleh kita semua. Baik oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Swasta, dan utamanya adalah oleh pemerintah yang memiliki wewenang untuk membuat regulasi melindungi lingkungan dari limbah hasil kegiatan bisnis yang dilakukan oleh seorang pengusaha restoran.
Pertumbuhan restoran di Indonesia semakin meningkat tetapi banyak restoran yang tidak memiliki Unit Pengolahan Limbah (UPL) (Kharlin dkk, 2012). Keadaan ini sangatlah memprihatinkan. Karena jumlah restoran di Indonesia ada jutaan dengan jam operasional yang berbeda-beda. Padahal limbah dari restoran terutama limbah cairnya yaitu air bekas cucian yang mengandung deterjen dan minyak sangat berpengaruh terhadap lingkungan.
Limbah cair dari restoran memiliki kekhasan yaitu mengandung beberapa polutan organik. Polutan organik yang berasal dari limbah cair restoran adalah karbohidrat, protein dan lemak. Campuran ketiga polutan organik tersebut dapat menimbulkan bau yang menyengat bagi lingkungan sekitar. Apabila campuran ketiga polutan organik itu tidak kunjung ditangani. Dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan terbentuknya senyawa beracun (Kharlin dkk, 2012).
Limbah cair restoran yang bisa mengandung senyawa beracun ini akan membahayakan masyarakat ketika limbah cair tersebut meresap masuk ke dalam tanah dan mencemari aliran air bawah tanah yang menjadi sumber air bersih masyarakat sekitar. Sehingga perlu adanya “gebrakan” dari pengelola restoran, pemerintah, dan masyarakat terutama generasi milenial untuk menangani limbah cair dari restoran agar tidak berbahaya.
Green Resto
Dalam merespon banyaknya limbah cair restoran yang tidak ditangani dengan baik. Perlu diadakanya sebuah gerakan berbasis komunitas untuk dapat membantu membersihkan limbah cair restoran sebelum dibuang ke saluran air utama. Gerakan ini bernama Green Resto, gerakan cinta lingkungan berbasis komunitas yang diselenggarakan oleh masyarakat generasi milenial dengan tujuan mengadakan kerja sama dengan para pengelola restoran dan pemerintah sebagai regulator dalam pengelolaan limbah cair restoran agar tidak berbahaya.
Adapun dalam merealisasikan gerakanya untuk mengelola limbah cair dari restoran, komunitas Green Resto dapat memilih beberapa alat filter yang sudah dikembangkan saat ini. Beberapa di antaranya adalah dengan proses biofilter aerobik, elektroda aluminium dengan susunan dipolar, dan sistem kombinasi abr dan wetland dengan sistem kontinyu.
Green Resto merupakan usaha bersama untuk melindungi lingkungan dari pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah dari restoran. Green Resto juga menjadi salah satu gerakan 1000 Gagasan tanpa merusak lingkungan yang berusaha menjalankan bisnis dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dari segala kegiatan yang merugikan alam Indonesia.
Green Resto juga bisa menjadi bukti nyata adanya keterlibatan masyarakat utamanya generasi milenial dalam membangun negara Indonesia dengan menjaga kelestarian alamnya. Harapanya dengan gerakan ini mampu menciptakan lingkungan Indonesia sehat tanpa mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat ke depan.
#1000GagasanEkonomi #Selamatkanhutan #TemenanLagi #IndonesiaTangguh
Sumber Ilustrasi: Freepik.com